Menu
Purbaya, Hotman Paris dan Uang 200 Triliun

Purbaya, Hotman Paris dan Uang 200 Triliun

Ferry Irwandi

785,503 views 21 days ago

Video Summary

Kebijakan baru mengenai pemindahan kas negara sebesar 200 triliun ke bank pemerintah menuai kontroversi. Dana ini, yang sebelumnya mengendap di Bank Indonesia, dialihkan untuk mendorong perputaran ekonomi dan memberikan kredit bagi perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan. Langkah ini menyebabkan penurunan bunga deposito, yang dikritik karena merugikan penabung.

Meskipun demikian, pemindahan dana ini bertujuan untuk menurunkan biaya pinjaman dan mendorong masyarakat untuk berbelanja, dengan harapan dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini menekankan bahwa dana tidak boleh digunakan untuk membeli surat utang, melainkan harus disalurkan untuk kegiatan ekonomi produktif.

Keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada pengawasan yang ketat oleh pemerintah untuk memastikan dana tersalurkan dengan baik kepada masyarakat dan pelaku usaha. Kegagalan dalam penyaluran yang tepat dapat berujung pada kredit macet dan kerugian bagi pemerintah, serta potensi masyarakat mencari instrumen investasi yang lebih menguntungkan di luar negeri.

Short Highlights

  • Dana kas negara sebesar 200 triliun dipindahkan dari Bank Indonesia ke bank pemerintah (Himbara).
  • Tujuan utama pemindahan dana adalah untuk mendorong perputaran ekonomi dan penyaluran kredit bagi perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan.
  • Kebijakan ini mengakibatkan penurunan bunga deposito, yang merugikan penabung namun bertujuan menurunkan biaya pinjaman dan mendorong belanja.
  • Dana tersebut diharuskan digunakan untuk kegiatan ekonomi masyarakat dan sektor riil, bukan untuk pembelian surat utang.
  • Keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada pengawasan pemerintah terhadap penyaluran dana yang efektif dan mencegah kredit macet.

Key Details

Pembahasan Makroekonomi dan Dinamika Kehidupan [00:09]

  • Channel ini berfokus pada konten fundamental dan dasar, kembali setelah jeda yang cukup lama.
  • Pembahasan akan kembali ke topik makroekonomi, yang merupakan disiplin ilmu formal pembicara.
  • Tujuan channel adalah untuk menyederhanakan konsep makroekonomi yang rumit agar mudah dipahami oleh masyarakat awam.
  • Kehidupan saat ini dianggap sangat dinamis, baik secara umum maupun pribadi pembicara.

Kebijakan makroekonomi yang rumit berusaha disajikan dengan cara yang paling sederhana dan dapat dipahami. Kehidupan yang dinamis menjadi latar belakang mengapa topik ini relevan.

Konten yang menjadi fundamental dan dasar dari channel ini.

Menteri Keuangan Sensasional dan Pemindahan Kas Negara [01:35]

  • Pembahasan berpusat pada Menteri Keuangan yang baru menjabat, pengganti Ibu Sri Mulyani Indrawati.
  • Menteri Keuangan yang baru tidak terlalu dikenal publik sebelumnya namun langsung menjadi sorotan di hari pertama menjabat.
  • Salah satu kebijakan kontroversial adalah pemindahan kas negara sebesar 200 triliun ke bank pemerintah (Himbara).
  • Kebijakan ini mendapat komentar dari seorang pengacara kondang yang mempertanyakan dampaknya terhadap bunga deposito.
  • Ada pandangan bahwa dana tersebut seharusnya diperuntukkan untuk kredit bagi perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan, mengingat tingginya angka kemiskinan dan pengangguran.

Kebijakan pemindahan kas negara sebesar 200 triliun ke bank pemerintah menjadi fokus utama, memicu perdebatan mengenai alokasi dana dan dampaknya terhadap ekonomi riil. Kebijakan ini dilihat memiliki tujuan mulia untuk menggerakkan ekonomi namun menimbulkan pertanyaan tentang prioritasnya.

Kita mendukung program itu. Saya hanya mengingatkan semua program ada sifat baik dan ada sifat tidak baiknya. Kalau bunga deposito di Singapura tinggi akan kabur bawa deposito ke Singapura. Ngerti enggak? Kalau bunga di bank pemerintah sudah rendah, orang akan nabung di bank swasta atau ke Singapura.

Latar Belakang Menteri Keuangan dan Kontroversi Awal [03:51]

  • Menteri Keuangan yang baru berasal dari latar belakang ITB, bukan ekonomi formal, yang menimbulkan pertanyaan saat penunjukannya.
  • Di hari pertamanya menjabat, beliau mengeluarkan pernyataan yang menuai protes, namun kemudian mengklarifikasi bahwa itu adalah kekeliruan.
  • Kejadian lain yang sempat menjadi sorotan adalah isu terkait Instagram anak beliau.
  • Sempat ada demonstrasi yang menuntut penggantian beliau, menunjukkan dinamika awal masa jabatannya yang penuh gejolak.

Latar belakang pendidikan Menteri Keuangan yang tidak konvensional dan kontroversi di awal masa jabatannya menjadi perhatian, menggambarkan tantangan dalam menghadapi opini publik dan media. Perbandingan dengan Menteri Keuangan sebelumnya yang memiliki citra kuat menjadi relevan dalam konteks ini.

Tapi ya untuk mengevaluasi kinerja menteri keuangan kan kita enggak bisa cuma ngelihat ininya doang ya. Cuma ngelihat bagaimana urusan dia dengan media. itu kita harus tahu policy making-nya kayak gimana, decision making-nya gimana dan itulah tolak ukur bagaimana melihat kinerja atau performa dari seorang Menteri Keuangan.

Analisis Kebijakan Pemindahan Kas Negara 200 Triliun [04:55]

  • Pemindahan kas negara sebesar 200 triliun adalah penempatan dana kas negara dengan bunga rendah di bank komersial, bukan untuk program pembangunan spesifik.
  • Dana ini berasal dari kas lebih negara yang "menganggur" di Bank Indonesia.
  • Perdebatan apakah dana ini merupakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) atau Sal (akumulasi Silpa beberapa tahun) muncul, namun sulit disimpulkan dari pemberitaan.
  • Silpa adalah sisa anggaran dalam satu tahun APBN, sementara Sal adalah akumulasi sisa anggaran selama beberapa tahun.
  • Dana berlebih ini biasanya masuk ke kas negara dan disimpan di Bank Indonesia.

Dana sebesar 200 triliun yang dialihkan ke bank pemerintah bertujuan untuk memutar uang kas negara yang sebelumnya menganggur, sehingga dapat digunakan untuk sektor produktif. Penjelasan mengenai Silpa dan Sal memberikan konteks tentang sumber dana yang dialihkan.

Pak Purba yang melihat, "Oh, sayang nih uang segini cuma disimpan. Sedangkan ekonomi ini butuh berputar gitu. ekonomi ini butuh tumbuh gitu loh. Akar itu harus dialokasikan untuk pertumbuhan sektoril dan lain sebagainya."

Detail Alokasi Dana dan Dampak pada Bunga Deposito [06:10]

  • Dana sebesar 200 triliun dipindahkan ke bank Himbara dengan rincian: 55 triliun di Mandiri, 55 triliun di BNI, 55 triliun di BRI, 25 triliun di BTN, dan 10 triliun di BSI.
  • Secara aturan, Menteri Keuangan memang memungkinkan untuk mengambil keputusan ini.
  • Bank Himbara adalah bank milik pemerintah (plat merah).
  • Keputusan pemindahan uang ini memiliki efek berantai, salah satunya adalah penurunan bunga deposito.
  • Pengacara Hotman Paris memprotes penurunan bunga deposito yang merugikan penabung.

Pemindahan dana besar ke bank pemerintah berdampak langsung pada suku bunga deposito, memicu kritik dari pihak yang merasa dirugikan. Rincian alokasi dana menunjukkan distribusi ke berbagai bank milik negara.

Pak Hotman Paris ya protes sama saya waktu dia memperpanjang depositonya bunga jadi turun dia jadi rugi katanya memang itu tujuan saya memang itu yang saya inginkan kata dia.

Mekanisme Kerja Bunga Deposito dan Likuiditas Bank [07:36]

  • Bank membuat program deposito salah satu tujuannya adalah untuk likuiditas, yaitu mengumpulkan dana tunai dari nasabah.
  • Bunga deposito menjadi daya tarik bagi nasabah untuk menyimpan uang.
  • Jika masalah likuiditas bank terpenuhi dari sumber lain (misalnya dari pemerintah), kebutuhan bank untuk menaikkan bunga deposito menjadi menurun.
  • Dengan likuiditas yang cukup, bank tidak memiliki urgensi untuk bersaing ketat mendapatkan nasabah, sehingga bunga deposito bisa lebih longgar.

Penurunan bunga deposito merupakan konsekuensi logis dari terpenuhinya kebutuhan likuiditas bank melalui dana pemerintah, sehingga bank tidak perlu lagi menawarkan bunga tinggi untuk menarik dana nasabah. Ini menjelaskan alasan di balik kebijakan tersebut dari sudut pandang perbankan.

Supply demand lagi, ya kan? Terpenuhi dari pemerintah, bukan dari nasabah. Dengan bank punya uang yang banyak ya mereka enggak ada urgensi atau enggak ada keharusan untuk ngejar nasabah segitu banyaknya gitu.

Kebijakan Alternatif dan Risiko Inflasi [08:22]

  • Kebijakan ini berbeda dari quantitative easing atau bur sharing yang biasanya digunakan untuk menyuntikkan likuiditas.
  • Dulu, dana baru dicetak (bikin duit baru) dan dimasukkan ke bank, yang berisiko inflasi karena menambah volume uang beredar.
  • Namun, kebijakan ini menggunakan dana yang sudah ada ("uang nganggur") dan memindahkannya ke sektor yang lebih produktif.
  • Tujuannya adalah agar uang tersebut berputar dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan ini dianggap lebih aman dari risiko inflasi karena tidak mencetak uang baru, melainkan mengalihkan dana yang sudah ada untuk kegiatan ekonomi yang lebih produktif. Pendekatan ini dinilai sebagai inovasi dalam mengelola likuiditas perbankan.

Tapi ini kan enggak yang gua salut ini uangnya bukan dari cetakan baru. Enggak nambah volume jumlah uang yang beredar di masyarakat ya. Kurva Philip sederhana ya. Uang semakin banyak nilai inflasi semakin tinggi gitu ya. Tapi uang yang emang nganggur dipindahi ke sektor yang lebih produktif.

Syarat Penyaluran Dana dan Harapan Ekonomi [09:02]

  • Syarat utama dari Menteri Keuangan adalah dana tersebut tidak boleh dipakai untuk membeli surat utang.
  • Dana harus diperuntukkan bagi kegiatan ekonomi masyarakat atau sektor riil.
  • Harapannya adalah bank akan memprioritaskan pengembangan usaha daripada mencari nasabah deposito.
  • Bank diharapkan dapat memberikan bunga rendah dan kelonggaran kepada pelaku usaha berkat injeksi dana dari pemerintah.

Penekanan pada penyaluran dana ke sektor riil dan usaha menunjukkan niat pemerintah untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar mendorong aktivitas ekonomi produktif. Ini adalah kunci keberhasilan kebijakan untuk menstimulasi pertumbuhan.

Jadi dengan harapan ketika bank sudah pegang duit ini, prioritas utama mereka bukan lagi nyari nasabai deposito, tapi kayak gimana nyari usaha-usaha yang mau dikembangkan?

Evaluasi Kebijakan dan Potensi Risiko [09:40]

  • Secara ide dan gagasan, kebijakan ini dinilai sangat baik karena bertujuan menggerakkan ekonomi masyarakat.
  • Namun, PR terbesarnya adalah bagaimana dana dan tujuan ini disalurkan kepada masyarakat oleh bank.
  • Pengawasan pemerintah sangat krusial untuk memastikan penyaluran yang tepat.
  • Pengalaman dari masa COVID menunjukkan bahwa tujuan penyaluran kredit ke masyarakat tidak selalu tercapai, bank mengalami keuntungan besar namun masyarakat tidak merasakan dampaknya secara langsung.
  • KPR, misalnya, memerlukan pengajuan keringanan dan tidak otomatis diturunkan bunganya, dan tidak semua pengajuan dipenuhi.

Meskipun gagasan kebijakan ini baik, keberhasilannya sangat bergantung pada mekanisme penyaluran yang efektif dan pengawasan ketat untuk menghindari terulangnya masalah seperti saat masa COVID. Risiko kegagalan penyaluran dan potensi kerugian bagi pemerintah menjadi perhatian utama.

Kenapa demikian, Teman-teman? Kalau kita belajar dari COVID, ya, yang mana sebenarnya tindakannya lebih berisiko waktu itu karena kita melakukan quantitatif, mekanismenya berbeda, tapi tujuannya ya supaya bank bisa mutarin ekonomi lah, supaya bank bisa menyalurkan kredit itu kepada masyarakat dengan baik. Tapi faktanya adalah yang terjadi waktu itu enggak sepenuhnya seperti itu.

Risiko Lain dan Pentingnya Pengendalian [11:19]

  • Penurunan bunga deposito dapat mendorong orang untuk mencari instrumen investasi lain yang lebih menguntungkan, seperti bank luar negeri, aset kripto, atau emas.
  • Hal ini perlu dikendalikan karena esensi dasar makroekonomi adalah kausalitas, di mana setiap kebijakan memiliki sebab akibat.
  • Tugas pemerintah adalah mengendalikan risiko agar manfaat kebijakan lebih besar.

Dampak penurunan bunga deposito terhadap perilaku investor perlu dikelola agar dana masyarakat tidak lari ke instrumen yang kurang produktif bagi perekonomian domestik. Pengendalian risiko adalah seni dalam merumuskan kebijakan ekonomi.

Tapi ya sudahlah ya kita berusaha melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Dan sekarang ya gua berusaha untuk menyempatkan waktu untuk bikin konten-konten seperti ini dengan harapan ini bisa bermanfaat buat banyak orang.

Mekanisme Penempatan Dana dan Fleksibilitas [12:13]

  • Kementerian Keuangan menempatkan dana di bank Himbara menggunakan instrumen deposit on call.
  • Deposit on call berada di antara tabungan (fleksibel namun bunga rendah) dan deposito (bunga lebih tinggi namun ada jatuh tempo).
  • Deposit on call menawarkan keuntungan lebih besar dari tabungan biasa namun memiliki fleksibilitas penarikan yang lebih besar daripada deposito (misalnya, bisa ditarik beberapa hari atau seminggu sebelumnya).
  • Jalur ini diambil pemerintah ke bank Himbara dengan tujuan agar dana tersebut digunakan oleh pelaku usaha dan sektor riil untuk menjaga perputaran industri dan ekonomi.

Penggunaan instrumen deposit on call memberikan solusi fleksibel untuk menempatkan dana pemerintah di bank, sambil tetap memastikan dana tersebut diarahkan untuk mendorong aktivitas ekonomi riil. Mekanisme ini dipilih agar dana dapat berputar lebih efektif dalam sistem keuangan.

Deposit on call dia dapat keuntungan lebih besar daripada tabungan biasa, tapi punya fleksibilitas yang lebih besar juga daripada deposito. Artinya kalau lu mau tarik ya misalnya seminggu sebelumnya atau 3 hari sebelumnya bisa dilakukan.

Other People Also See