Menu
Bongkar Cara Dapat 1M Sebelum 25 Tahun | Banyak orang nyesel gak lakuin ini!

Bongkar Cara Dapat 1M Sebelum 25 Tahun | Banyak orang nyesel gak lakuin ini!

Tom MC Ifle

1,354 views 1 month ago

Video Summary

Dunia kreatif tidak akan mati meskipun ada ancaman AI; yang akan mati adalah mereka yang tidak memiliki keterampilan. Penting untuk memahami bahwa personal branding lebih dari sekadar membuat konten viral. Pencitraan adalah buah dari personal branding, dan keduanya haruslah tulus serta tidak merugikan orang lain. Krisis personal branding bisa diatasi dengan metode 3A: admit (mengakui kesalahan), align (menjelaskan), dan act (bertindak untuk menebus kesalahan).

Short Highlights

  • Dunia kreatif tidak akan mati karena AI, namun skill menjadi kunci.
  • Personal branding berfokus pada individu, bukan hanya konten viral.
  • Pentingnya mengakui kesalahan (admit), menjelaskan (align), dan bertindak (act) dalam krisis personal branding.
  • Ada 4 pilar konten: edukasi, entertaining, inspirasi, dan promosi.
  • Fondasi personal branding adalah personal (karakter, skill), bukan hanya branding-nya.

Key Details

Mengapa Dunia Kreatif Tidak Akan Mati [00:00]

  • Ancaman AI tidak akan mematikan dunia kreatif, tetapi justru akan mematikan mereka yang tidak memiliki skill yang memadai.
  • Pentingnya memiliki keterampilan dalam menghadapi perkembangan teknologi.

Dunia kreatif enggak bakal mati gitu. Meskipun e ada ancaman AI. Yang mati adalah mereka yang enggak punya skillnya.

Konsep Pencitraan dalam Personal Branding [00:10]

  • Persepsi negatif terhadap pencitraan, flexing, dan kebohongan dalam membangun personal brand.
  • Pandangan bahwa pencitraan adalah hal yang wajar dan bahkan bisa bagus dalam personal branding, asalkan tidak merugikan orang lain.

Tapi saya bilang ya itu wajar dalam paha branding bahkan itu bagus gitu.

Fokus pada Aspek Personal dalam Personal Branding [00:26]

  • Penekanan bahwa kata "personal" dalam personal branding adalah yang paling penting.
  • Banyak orang keliru menganggap branding (konten viral, sesuatu yang dibuat) sebagai hal terpenting.

personal branding yang paling penting itu bukan brandingnya. Karena banyak orang ngerasa oh branding yang penting bikin konten viral langsung bikin sesuatu gitu. Balik lagi ada kata personal di awal kata personal branding.

Sekreatif: Misi dan Fungsi [01:53]

  • Misi Sekreatif adalah melawan narasi bahwa dunia kreatif akan mati karena AI.
  • Menegaskan bahwa yang akan mati adalah mereka yang tidak memiliki skill, bukan kreativitas itu sendiri.
  • Contoh skill yang tetap krusial adalah videografi, di mana pemahaman teknis (aperture, lensa) tetap dibutuhkan meskipun AI dapat membantu.

Misi kreatif itu as simple kita ngerasa dunia kreatif ini orang-orang bilang, "Oh, ada AI bakal mati, bakal mati." Cuma saya bilangnya, Coach, dunia kreatif enggak bakal mati gitu. Meskipun ee ada ancaman AI, yang mati adalah mereka yang enggak punya skill-nya.

Pembelajaran Keterampilan dalam Konten Kreatif [02:33]

  • Kritik terhadap orang yang hanya meniru prompt AI tanpa pemahaman mendalam, sehingga karyanya tidak otentik.
  • Menjelaskan bahwa AI membutuhkan detail prompt, namun pemahaman skill tetap krusial agar hasil karya tidak kalah dengan kreator yang memiliki keahlian.

Karena balik lagi orang kadang nge-prom cuma copy prom orang gitu. Copy prom orang mereka bikin karyanya ya sudah itu bukan karya mereka.

Sekreatif sebagai Platform Edukasi dan Layanan Kreatif [03:10]

  • Sekreatif tidak hanya membuat video, tetapi juga melayani kebutuhan desain dan editing.
  • Fokus saat ini adalah membangun awareness melalui media untuk memperkenalkan keberadaan Sekreatif, dengan pergeseran ke ranah kreatif dan AI.

Oh, desain. Desain. Terus editing. Jadi menerima customer yang mau bikin sesuatu.

Personal Branding sebagai Senjata Karier dan Studi Kasus Ahmad Saroni [03:54]

  • Personal branding dapat menjadi senjata karier yang ampuh.
  • Studi kasus Ahmad Saroni yang membangun personal brand dengan flexing menunjukkan bagaimana kekayaan dapat ditampilkan, namun kegagalan terjadi karena tidak mampu menangani krisis personal branding.

Ahmad Saroni. Waduh langsung ya. Iya kan? Ini hot banget nih. Beliau membangun personal brand dengan flexing.

Menangani Krisis Personal Branding dengan Metode 3A [05:00]

  • Pembahasan mengenai isu hangat terkait krisis personal branding.
  • Metode 3A untuk mengatasi krisis: admit (mengakui kesalahan dengan tulus), align (menjelaskan kesalahan dan posisi), dan act (memberikan janji atau tindakan untuk memperbaiki).
  • Klarifikasi dianggap sebagai cara terbaik untuk menangani krisis personal branding.

Admit yang pertama ya kita pahami kalau kita salah, kita akui kalau kita salah. Jangan memberi tameng diri kita sendiri kalau kita enggak salah gitu ya. Kita akui kalau kita salah, kita akui dengan tulus.

Pencitraan sebagai Turunan Personal Branding [06:05]

  • Orang sering merasa pencitraan itu jelek, namun sebenarnya itu wajar dan bahkan bisa bagus dalam personal branding selama tidak merugikan orang lain.
  • Pencitraan adalah buah atau turunan dari personal branding.
  • Contoh kreator yang menampilkan persona berbeda di media sosial namun tetap menghibur.

Tapi saya bilang, "Ya, itu wajar dalam persama branding, bahkan itu bagus gitu. Tapi dalam garis bawah tidak merugikan orang lain.

Konsep Kepercayaan dalam Personal Branding [08:33]

  • Personal branding adalah tentang kepercayaan (trust).
  • Kepercayaan yang rusak akibat krisis sulit untuk dibangun kembali, karena kepercayaan sangat mahal harganya.

Nah, kalau udah rusak, udah krisis, oke bisa nih dibenerin, tapi susah untuk bangun terust ee trustnya balik. Karena menurut saya kepercayaan itu mahal harganya, Coach.

Personal Branding sebagai Kendaraan Menuju Goals [09:04]

  • Personal branding bukanlah tujuan itu sendiri, melainkan sebuah kendaraan untuk mencapai goals individu secara lebih cepat.
  • Kredibilitas adalah salah satu manfaat penting dari personal branding.

Karena menurut saya personal branding itu bukan sebuah tujuan, tapi sebuah kendaraan untuk akhirnya gost mereka bisa lebih cepat.

Perubahan Konten dan Kurangnya Perencanaan dalam Personal Branding [09:35]

  • Pengakuan bahwa konten pribadi belum memiliki perencanaan matang (plan) atau strategi pencitraan yang jelas.
  • Perbandingan dengan orang lain yang telah menyiapkan narasi, tagline, dan panggilan audiens secara matang.

Jujur aja saya enggak punya ilmu personal branding. Bahkan kalau melihat konten saya dari awal sampai sekarang itu berubah-berubah.

Pilar Konten dalam Personal Branding [12:40]

  • Empat pilar utama konten: edukasi, entertaining, inspirasi, dan promosi.
  • Konten wawancara masuk dalam pilar inspirasi atau interaksi untuk mendekatkan diri dengan audiens.

Jadi ee kalau tadi coach bilang beberapa itu sebenarnya dibagi dari empat pilar. contohnya adalah ee inspirasi ataupun interaksi lah.

Branding Institusi dan Akumulasi Perilaku [15:37]

  • Branding institusi, seperti DPR, dinilai berdasarkan akumulasi perilaku.
  • Pentingnya kedekatan institusi dengan masyarakat agar branding terbentuk secara organik.

Karena memang menurut saya branding adalah akumulasi perilaku. Apalagi yang di dalam pemerintahan ataupun corporate ee yang dilihat adalah orang-orangnya.

Pentingnya Pondasi Personal dalam Personal Branding [18:19]

  • Banyak pihak membangun agency atau program personal branding tanpa ilmu yang memadai, hanya karena konten mereka viral.
  • Personal branding yang kuat membutuhkan pondasi yang kokoh pada diri sendiri (personal), seperti skill, pengalaman, dan pengetahuan, sebelum membangun citra (branding).

Balik lagi ada kata personal di awal kata personal branding personalnya harus dikuatin dulu nih skill-nya dulu, skill komunikasi, skill apapun itu, experience-nya, knowledge-nya. Karena menurut saya ini adalah pondasi seperti kita contoh bangun istana, Coach.

Metode Ikigai untuk Menemukan Identitas Personal Branding [19:24]

  • Menggunakan metode Ikigai (apa yang disukai, apa yang bisa, apa yang bermanfaat, apa yang dibutuhkan orang lain) untuk menggali passion dan identitas.
  • Menemukan switch spot antara Ikigai dan spesialisasi skill untuk membangun personal branding yang otentik.

Jadi kalau ikigai ya ee cara menggali salah satunya dengan ikigai tadi ya dengan metode ikigai.

Tiga Kunci Membangun Personal Branding: Mau, Siap, Action [22:34]

  • Mau: Memiliki keinginan kuat dan menetapkan goals.
  • Siap: Siap mental menghadapi tantangan, konsistensi, dan potensi hating.
  • Action: Melakukan langkah nyata dan konsisten.

Jadi ee sebenarnya yang paling mudah kalau buat teman-teman yang mau bangun personal branding itu ada tiga, mau, siap, sama action gitu.

Sejarah Personal Branding dan Pengalaman Pribadi [25:27]

  • Perjalanan 9 tahun dalam dunia konten dan personal branding, dimulai dari freelance videografi dan editing sejak usia 14 tahun.
  • Mengalami kegagalan selama 5 tahun (2016-2021) sebelum menemukan momentum dan framework yang efektif di tahun 2021.

Sebenarnya kenapa akhirnya saya personal branding? Karena di tahun saya tuh sudah 9 tahun personal branding, Coach. Dulu mungkin bahasanya bukan personal branding ya ngonten aja di YouTube gitu.

Personal Branding Bukan Sekadar Pencitraan [30:05]

  • Menegaskan bahwa personal branding tidak bisa hanya sebatas pencitraan kosong tanpa substansi.
  • Penting untuk membangun diri (personal) terlebih dahulu sebelum membangun citra (branding).

personal branding itu tidak bisa semata-mata pencitraan.

Gaya Konten "Pinggir Jurang" dan Risikonya [32:00]

  • Gaya konten yang frontal atau kontroversial seringkali ramai di Indonesia.
  • Namun, gaya seperti ini sangat berisiko, terutama bagi mereka yang baru memulai personal branding, karena dapat menimbulkan masalah dan merusak kepercayaan.

Karena balik lagi Indonesia suka yang ee audiens Indonesia ya, behavior ee audiens Indonesia ini suka orang yang frontal yang kayak ee ada kontroversinya dan lain. Tapi itu beneran pinggir jurang.

Pentingnya Otentisitas dan Pengalaman dalam Konten [37:03]

  • Personal branding yang otentik adalah menceritakan pengalaman dan ilmu yang dimiliki.
  • Tidak perlu menjadi seorang profesor untuk berbagi, cukup bersuara sesuai kapasitas diri karena pasti ada audiens yang membutuhkan.

Cuman kalau memang tujuannya positif menghibur dan lain-lain ya silakan gitu. Cuma balik lagi kalau kamu mau personal branding sesuai dengan ee dirimu, ceritakan pengalamanmu.

Subjektivitas "Jago" dalam Personal Branding [37:38]

  • Konsep "jago" bersifat subjektif; seseorang yang ahli dalam satu hal mungkin tidak ahli di bidang lain.
  • Yang terpenting adalah berbicara sesuai kapasitas dan kapabilitas diri, karena pasti ada orang yang membutuhkan ilmu tersebut.

Oke. Saya ee saya sepakat, Coach. Cuman balik lagi menurut saya jago itu subjektif.

Perbedaan Personal Branding dan Public Relations (PR) [40:06]

  • PR berfokus pada komunikasi seseorang ke publik, sementara personal branding lebih banyak di media sosial, meskipun keduanya memiliki irisan yang dekat.
  • Sulit membedakan mana personal branding asli dan mana pencitraan di media sosial.

Bedanya personal branding dengan PR memang irisannya sangat dekat ya. Bagaimana ee kalau PR kan bagaimana kita mengkomunikasikan ee seseorang akhirnya ke publik itu kayak gimana.

Strategi Membangun Personal Branding untuk Usia Muda [41:21]

  • Sangat mungkin dan disarankan untuk membangun personal branding sejak usia muda (mulai dari 14 tahun).
  • Kunci untuk mencapai goals finansial (misalnya Rp1 miliar di usia 20 tahun) adalah dengan memperkuat skill dan diri (personal) terlebih dahulu sebelum branding.

Sangat mungkin. Bahkan saya bangun personal branding di usia 14 tahun.

Other People Also See