Menu
Tak Lulus SD, Tapi Bisa Sekolahkan Anak Kedokteran Berkat Usaha Cobek Batu!

Tak Lulus SD, Tapi Bisa Sekolahkan Anak Kedokteran Berkat Usaha Cobek Batu!

PecahTelur

55,462 views 1 month ago

Video Summary

Video ini mengisahkan perjalanan Pak Suroso, seorang pengusaha cobek batu di Tulungagung, Jawa Timur. Ia memulai usahanya dari nol, bahkan sempat merantau ke Malaysia. Dukungan penuh dari sang istri, yang bahkan bekerja di Taiwan selama 3 tahun demi modal, menjadi kunci keberhasilan usahanya. Pak Suroso menekankan pentingnya ketekunan, saling percaya dalam keluarga, dan kebiasaan bersedekah, terutama kepada anak yatim, sebagai faktor yang membantunya melewati masa sulit.

Short Highlights

  • Perjuangan Pak Suroso membangun usaha cobek batu dari awal.
  • Peran penting dukungan istri, termasuk bekerja di Taiwan demi modal.
  • Pentingnya sedekah, terutama kepada anak yatim, dalam melewati kesulitan.
  • Proses pembuatan cobek batu yang memakan waktu dan tenaga.
  • Harapan untuk mengembangkan usaha cobek batu ke pasar yang lebih luas.

Key Details

Awal Mula Usaha Cobek Batu [2:26]

  • Pak Suroso memulai usahanya pada tahun 2001, awalnya membantu kakaknya, lalu membangun usahanya sendiri.
  • Proses awal melibatkan pencarian batu di gunung dan pengolahan manual.
  • Ia pernah menjadi perantau di Malaysia sebelum akhirnya fokus pada usaha cobek batu.

"Mboten impian mboten. Ning berjalannya waktu kok cuma ini yang bisa kita jalani macam itu. Terpaksa kita terjun."

Proses Pembuatan Cobek Batu [3:57]

  • Bahan utama adalah batu yang dipotong, dibelah tipis, dibulatkan, dan dibubut.
  • Satu cobek batu membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk dibuat, tergantung ukuran.
  • Terdapat 10 karyawan di luar yang membuat cobek, sementara di lokasi hanya proses pemotongan dan pembelahan.
  • Jika produksi kurang, Pak Suroso juga membeli dari tetangga.

Dukungan Istri dan Perjuangan Ekonomi [7:00]

  • Istri Pak Suroso memberikan dukungan penuh, bahkan bekerja di Taiwan selama 3 tahun untuk mengumpulkan modal usaha.
  • Kesulitan ekonomi pernah dialami, bahkan harus meminjam untuk menggaji karyawan Rp9 juta dengan modal hanya Rp400, namun ia memilih untuk bersedekah Rp200 kepada anak yatim.
  • Dukungan istri menjadi motivasi utama Pak Suroso untuk terus bekerja keras.

"Yang paling berat itu waktu anak sekolah. Ah, biayanya mahal itu."

Kebanggaan terhadap Anak dan Pendidikan [8:28]

  • Pak Suroso merasa bangga ketika anaknya bisa masuk universitas, meskipun prosesnya tidak mudah.
  • Ia menekankan pentingnya anak mandiri dalam mencari ilmu, terbukti dari anaknya yang melamar sekolah ke berbagai kota sendiri.
  • Ia sangat menghargai momen berkumpul bersama keluarga.

"Pokoknya sekolah yang benar-benar dia inginkan supaya dia tercapai cita-citanya. Macam itulah."

Pentingnya Sedekah dan Keajaiban Rezeki [11:38]

  • Pak Suroso meyakini bahwa sedekah, terutama kepada anak yatim, membawa keberkahan dan rezeki yang berlipat ganda.
  • Pengalamannya saat kesulitan keuangan, di mana ia memberikan sebagian hartanya kepada anak yatim dan keesokan harinya mendapatkan rezeki yang berlipat ganda dari pembelian cobek.
  • Kebiasaan bersedekah terus dilanjutkan hingga saat ini.

"Jangan lupa sedekah sama anak yatim macam itu. Waktu kita susah... Tapi alhamdulillah imbasnya hari Sabtu bakul orang batu tuh ke sini beli cobek waktu itu dilipatkan ganda."

Manajemen Usaha dan Harapan ke Depan [14:00]

  • Pembagian tugas yang jelas antara Pak Suroso (lapangan) dan istri (manajemen).
  • Produksi harian bisa mencapai 40-50 biji cobek ukuran sedang-kecil.
  • Harga cobek bervariasi, contohnya diameter 16 cm seharga Rp7.500 dan diameter 40 cm seharga Rp90.000.
  • Harapan agar usaha cobek batu dapat berkembang ke pasar internasional.

Tantangan Bahan Baku dan Diversifikasi Usaha [15:40]

  • Kendala utama usaha adalah ketersediaan bahan baku batu.
  • Jika bahan baku langka, karyawan terpaksa tidak bisa bekerja.
  • Ia memiliki usaha sampingan seperti ikan dan bertani untuk menjaga kelangsungan hidup.
  • Lokasi usaha berada di Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.

Other People Also See